Rabu, 20 Oktober 2010

The jak Mania

The Jakmania


Nama lengkap The Jakmania
Nama Beken Jakmania
Didirikan 19 Desember 1997
Sekretariat Stadion Lebak Bulus
Ketua Hanandiyo Ismayani
Atribut Jakmania
The Jakmania adalah kelompok pendukung / supporter kesebelasan sepak bola Persija Jakarta yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Lebak Bulus. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.[rujukan?] Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut.[rujukan?]

The Jakmania saat sedang mendukung Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Ide terbentuknya The Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manager Persija saat itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Sutiyoso sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal di saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.[rujukan?]
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief yang lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Bung Ferry memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Di bawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya[rujukan?], The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.
Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga jelang Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7.200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah.
Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 70.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

Prestasi

  • 2003 - Supporter favorit dalam Sepak Bola Award - ANTV
  • 2008 - Supporter Terbaik dalam Liga Indonesia
Anandoyo Ismartani (ketua Jakmania)

Jak Online

Suasana saat The Jakmania mendukung Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus. Tampak terlihat mereka membentangkan spanduk situs online mereka.
Dengan latar belakang pentingnya kebutuhan akan informasi serta dilain sisi untuk mengenalkan lebih jauh mengenai The Jakmania sebagai salah satu suporter modern yang ada di Indonesia, maka berkumpullah beberapa anggota The Jakmania yang suka chatting, berdiskusi untuk membuat ide pembuatan sarana informasi dan komunikasi tersebut melalui pembuatan situs resmi The Jakmania dan Persija Jakarta.[rujukan?]
Selain itu masukan berupa saran dan pesan dari berbagai kalangan masyarakat Jakarta yang tinggal di Jakarta maupun di luar kota Jakarta sangat membantu dalam pendirian situs tersebut[rujukan?]. Pada akhirnya Situs The Jakmania Online dengan web address http://www.jakmania.net, diluncurkan atau soft launching pada tanggal 7 Juni 2001[rujukan?]. Seiring dengan perjalanan waktu, akhirnya web address Jakmania Online mengalami perubahan. Sejak tahun 2002, alamat situs The Jakmania menjadi http://www.jakmania.org dan situs yang kedua yaitu www.thejakmania.net


Gambar-Gambar The Jak Mania :


Sejarah Persija Jakarta

Persija Jakarta

Persija Jakarta
Logo Persija
Nama lengkap Persatuan Sepak bola Indonesia
Jakarta
Julukan Macan Kemayoran
Didirikan 28 November 1928 sebagai VIJ Jakarta
Stadion Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia
(Kapasitas: 88.083 tempat duduk)
Ketua Umum Bendera Indonesia Toni Tobias
Bendahara Bendera Indonesia Esron T, SE, MM
Manajer Bendera Indonesia Haryanto Badjoeri
Pelatih Bendera Indonesia Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih Bendera Indonesia Francis Wawengkang
Dokter Tim Bendera Indonesia Dr. Mohammad Nasrun
Liga Liga Super Indonesia
2009-10 Liga Super Indonesia,
Peringkat 5
Kelompok suporter The Jakmania

Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
 
Kostum kandang
Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
 
Kostum tandang
Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
 
Kostum ketiga

Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia.
Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.
Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.
Pelatih klub untuk musim 2008 lalu adalah Danurwindo. Sementara, pelatih klub untuk musim 2007 adalah Sergei Dubrovin dengan Isman Jasulmei sebagai asisten pelatih.

Sejarah

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Prestasi

Nasional

Perserikatan

[sunting] Liga Indonesia

Liga Super Indonesia

Piala Indonesia

  • Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
  • Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
  • Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3

Internasional

Si Doel Anak Betawi

Si Doel Anak Sekolahan



Zaenab, Doel dan Sarah
Si Doel Anak Sekolahan atau biasa disingkat SDAS adalah film seri televisi dari Indonesia yang disutradarai Rano Karno sebagai si Doel. Serial ini pertama ditayangkan di RCTI pada tahun 1993. Ceritanya adalah versi modern dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Majoindo dan film berjudul sama yang disutradarai Sjumandjaja di tahun 1972. Dalam versi film, Rano Karno juga berperan sebagai si Doel dan Benyamin S memainkan Sabeni.
SDAS ketika pertama ditayangkan melejit menjadi salah satu acara paling terkenal dan mengalahkan popularitas produksi-produksi asing yang saat itu mendominasi televisi Indonesia.

Pemeran

Tokoh Utama
Keluarga Doel
Keluarga Karyo
  • Basuki sebagai Karyo
  • Bendot sebagai Bendot, mertua Karyo
  • Nunung sebagai Nunung, adik Karyo
Pemeran lain